Thursday 9 September 2010

Panahan Tradisional Gaya Mataraman

Para pemanah berpakaian tradisional jawa dengan duduk bersila membidikkan anak panah ke sasaran. Ciri khas panahan tradisional gaya Mataraman tersebut mewarnai kekayaan budaya di Yogyakarta.

Panahan Mataraman Panahan Mataraman

Lomba panahan ini secara rutin digelar setiap Selasa Wage di Lapangan Kemandungan Kidul Kraton Yogyakarta atau tepatnya di sebelah utara Sasana Hinggil Alun-alun Kidul. Seperti yang diselenggarakan, Selasa Wage (21/04/2009) mulai pukul 15.00 WIB, Lomba Panahan Tradisional Mangayu Bagya Tinggalan Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X diikuti sebanyak 17 peserta pria dan wanita.

KRT Senobroto selaku Ketua penyelenggara lomba mengutarakan, lomba panahan digelar secara rutin untuk memperingati wiyosan (penobatan) Sri Sultan Hamengkubuwono X yang bertepatan dengan hari Selasa Wage. “Tujuan diselenggarakan lomba ini yakni untuk melestarikan dan mengembakan seni panahan tradisional gaya Mataraman,” ungkapnya.

Lomba ini memperebutkan trofi dan uang pembinaan bagi 3 juara putra dan 3 juara puteri. Selain itu, bagi peserta yang berhasil melesakkan 4 anak panahnya tepat pada sasaran dalam satu putaran maka berhak mendapat medali Ekoloyo yang terbuat dari emas seberat 10 gram.

Lomba panahanan tradisional berikutnya akan diselenggarakan pada Selasa Wage, 30 Juni 2009 ditempat yang sama.

No comments:

Post a Comment